Minggu, 25 November 2012

Functional Dependency


Functional Dependency

Functional Dependency di sebut juga Ketergantungan Fungsional.
Functional Dependency menunjukkan suatu relationship atau hubungan, batasan, keterkaitan antara atribut-atribut di dalam suatu relasi.
·         Notasi: Aà B
A dan B atribut dari sebuah tabel. Maka secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama.
Macam-macam dependency :
1.      Functional dependency
a.      Full functional dependency
Jika terdapat atribut A dan  dalam suatu relasi dimana B memiliki ketergantungan fungsional secara penuh pada A, dan B bukan memiliki dependensi terhadap subset A.
Example :
{NIM, nama} à idRuang bukan Full Dependency jika nama dihilangkan, maka NIM à id Ruang bisa Full dependency.
b.      Partially Dependency
Disebut juga Ketergantungan parsial . merupakan ketergatungan fungsional, di mana beberapa atribut dapat dihilangkan dari A dan ketergantungan tetap dipertahankan. B memiliki dependensi terhadap subset A.
Example  :



NIM, nama à idRuang
Dimana jika nama dihilangkan maka ketergantungan tetap ada.
c.       Transitive Dependency
Adalah tipe functional dependency, yaitu kondisi dimana A,B,C adalah atribut sebuah relasi dimana Aà B dan Bà C, maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.
Exaample:

Nip à {Nama, Jabatan, Gaji, KdCabang, AlmCabang}
KdCabang à AlmCabang
Normalisasi
         Normalisasai adalah suatu proses untuk mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien dan bebas dari anomaly, dan mengacu pada cara data item dielompokan ke dalam struktur record.

Bentuk normalisasi yang biasa digunakan adalah :

  1. First normal form (1NF)
  2. Second normal form (2NF)
  3. Third normal form (3NF)
  4. Boyce-codd normal form (BCNF)
  5. Four normal form (4NF)
  6. Five normal form (5NF)


1 NF (Bentuk Normal Pertama)
            First Normal Form, suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai.
Dalam 1NF tidak diperbolehkan adanya :
·         Atribut yang bernilai banyak (Multivalued attribute).
·         Attribut komposit atau kombinasi keduanya.

Example :


2NF (Bentuk Normal Kedua)
            Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1 NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key.
3 NF (Bentuk Normal Ketiga)
            Bentuk normal ketiga terpenuhi jika :
·         Telah memenuhi bentuk 2NF
·         Tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya (ketergantungan transitif).



Senin, 19 November 2012

Query Language


Definisi Structured Query Language
Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data. 
Structured Query Language adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. 
Query Language merupakan suatu bahasa spesial yang dapat mengakses informasi atau perintah yang melibatkan data pada database.
Ada 2 jenis struktur Query Language :
DDL (Data Definition Language)
1.  DDL adalah pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah database dan tabel.
    Contoh perintah DDL antara lain : CREATE, ALTER, RENAME, DROP.
2. DML (Data Manipulation Language)
    DML adalah suatu perintah query yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam tabel.
    Contoh perintah DML antara lain : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.
ALJABAR  RELASIONAL
Operasi Dasar             : terdiri atas select, project, cross, union, intersection, subdifference, rename,Cartesian product
Operasi Tambahan     : terdiri atas set intersection,tetha join , natural join, division
JENIS-JENIS OPERASI 
Unary  : suatu operasi yang hanya digunakan pada suatu relasi
Binary  : suatu operasi yang memerlukan sepasang relasi
Selection merupakan suatu operasi untuk menyeleksi tupel-tupel yang memenuhi suatu predikat.
Projection merupakan sebuah operasi unary yang digunakan untuk memperoleh kolom-kolom tertentu.


Transformasi Model Data Ke Basis Data Fisik

TAHAP-TAHAP TRANSFORMASI
Mentransformasikan semua entitas dan relasi yang merupakan himpunan dari ERD ke dalam bentuk tabel.
Pada tabel terdapat field yang merupakan atribut dari suatu entitas dan relasi.
TRANSFORMASI DASAR
 Relasi 1-1 : menghubungkan dua buah himpunan entitas yang direpresentasikan dalam bentuk penambahan atribut relasi pada salah satu tabel yang mewakili.
Relasi 1-N : menghubungkan dua buah himpunan entitas yang direpresentasikan dalam pencantuman attribute key dari himpunan tabel berderajat satu sampai yang mewakilii derajat N
 Relasi N-N : menghubungkan dua bua buah himounan entitas yang direpresentasikan dalam bentuk tabel khusus yang memiliki foreign key yang berasal dari key himpunan entitas yang menghubungkannya.
IMPLEMENTASI HIMPUNAN ENTITAS LEMAH DAN SUBENTITAS
Himpunan entitas lemah dan subentitas digunakan dalam bentuk tabel sebagaimana himpunan entitas kuat hanya saja entitas kuat langsung dapat menjadi tabel utuh tanpa melihat hubungan dengan entitas lain.
Himpunan entitas lemah bisa menjadi sebuah tabel utuh jika menyertakan attribute key dari implementasi himpunan entitas lemah.

Agregasi merupakan penggambaran sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam ERD.